Senin, 27 Juli 2009

Kenali Bakat Sejak Dini

KENALI BAKAT ANAK SEJAK DINI

Setiap anak lahir dengan potensi dan bakatnya masing-masing. Sayang, tidak setiap orangtua dengan mudah memahaminya. Akibatnya banyak bakat yang tidak dapat terdeteksi sejak dini atau bahkan hilang begitu saja. Bagaimana cara mengenal bakat anak sejak dini?.
"Tak ada jaminan bahwa bakat anak saat ini, adalah bakatnya hingga dewasa. Menurut Psikolog Verauli, M.Psi, perubahan ini sesuai dengan kondisi usia anak tersebut.Saya punya klien yang umurnya 80 tahun dan sampai sekarang belum tahu bakatnya apa," jelas psikolog muda ini.
Menurut Verauli, bakat anak bersifat majemuk, tergantung peran orangtua untuk membantu mengarahkan potensi yang dimiliki si anak, dapat mencakup, antara lain:
1. bakat musik;
2. berpikir logis matematis;
3. interpersonal;
4. intrapersonal, dan sebagainya.
Penyebab utama bakat-bakat tidak tampil, alias terpendam hingga dewasa, antara lain:
1. Ketidakpekaan orangtua terhadap bakat buah hatinya;
2. Tempat tinggal atau lingkungan yang minim fasilitas penunjang;
3. Lemahnya atau kurangnya pendidikan dan pelatihan.

Minat dan bakat memiliki perbedaan. Di sinilah orangtua harus mampu melihat, apakah si kecil memang berbakat terhadap sesuatu atau hanya sekedar berminat saja. "Misalnya, si kecil menunjukkan ketertarikan pada golf. Ketika dibawa ke lapangan golf, jika ia memegang stik bola dan antusias untuk bermain, dapat dipastikan ia berbakat. Tapi, jika ketertarikannya hanya sesaat saja, berarti itu hanya minat.
Anak yang berbakat, lanjutnya, biasanya memiliki kemampuan di atas rata-rata dan cerdas. Ciri-ciri anak berbakat, antara lain:
1. Dapat dengan mudah menangkap informasi yang disajikan;
2. Memiliki ingatan yang baik;
3. Memiliki penalaran tajam;
4. Mampu berkonsentrasi dan senang mempelajarinya.
Orangtua harus tahu perbedaan antara anak yang cerdas dan kreatif.. Anak yang cerdas belum tentu kreatif. Begitu juga sebaliknya, anak yang kreatif belum tentu cerdas."
Anak yang kreatif, biasanya memiliki rasa ingin tahu yang besar, punya banyak ide dan gagasan, serta mampu mengembangkan ide dan gagasannya tersebut. Ia juga memiliki daya imajinasi yang kuat, serta selalu senang mencoba hal-hal baru.

Peduli Terhadap Perkembangan Anak

PEDULI AKAN PERKEMBANGAN ANAK

Menggambar dan mewarnai adalah kegiatan yang menyenangkan bagi anak-anak. Lewat menggambar, mereka bisa menuangkan beragam imajinasi yang ada di kepala mereka. Gambar-gambar yang mereka hasilkan menunjukkan tingkat kreativitas masing-masing anak.
Orang tua yang peduli dengan perkembangan kreativitas putra-putrinya biasanya akan mengikutkan mereka les lukis, kursus melukis sejak dini. Semakin muda usia anak, semakin mudah diarahkan.
Menurut pelukis senior sekaligus pengajar lukis Asri Nugroho, usia yang paling baik bagi anak untuk belajar melukis adalah empat tahun. Pada masa tersebut, anak-anak paling suka bermain-main. Karena itu, gambar-gambar kartun yang mereka hasilkan bisa beragam, bergantung kesukaan masing-masing anak. “Ketika anak usia empat tahun belajar melukis atau kursus melukis , mereka harus dibiarkan dan terus dipuji. Tindakan tersebut bisa memancing kreativitas dia,” ujarnya.
Memasuki usia sekolah dasar, gambar yang dihasilkan mulai berbentuk. Pada usia 11 sampai 12 tahun, fantasi anak yang dituangkan dalam gambar lebih terlihat.

Beragam Jenis Kecerdasan Anak


7 JENIS KECERDASAN ANAK

Ada tujuh kecerdasan dasar yang digagas oleh Howard Gardner yang biasa disebut Multiple Intelligences. Ketujuh kecerdasan itu adalah: Kecerdasan linguistik, matematis-logis, spasial, kinestetis-jasmani, musikal, interpersonal, dan intrapersonal.

Setiap anak bisa memiliki satu atau beberapa kecerdasan yang menonjol dan beberapa kecerdasan lain yang normal atau bahkan rendah. Berikut ini penjelasan untuk setiap jenis kecerdasan:

  • Kecerdasan Linguistik
Kemampuan menggunakan kata secara efektif, baik secara lisan maupun tulisan. Kecerdasan ini meliputi kemampuan memanipulasi tata bahasa atau struktur bahasa, fonologi (bunyi bahasa), semantik (makna bahasa), dimensi pragmatik (penggunaan praktis bahasa). Penggunaan bahasa mencakup aspek retorika (penggunaan bahasa untuk memengaruhi orang lain untuk melakukan tindakan tertentu), mnemonik (penggunaan bahasa untuk mengingat informasi), eksplanasi (penggunaan bahasa untuk memberi informasi), dan metabahasa (penggunaan bahasa untuk membahas bahasa itu sendiri). Kecerdasan ini biasanya dimiliki oleh pendongeng orator, politisi, pembawa acara, pembicara publik, penceramah, sastrawan, wartawan, editor, penulis skenario, dan sebagainya.

  • Kecerdasan Matematis-logis
Kemampuan menggunakan angka dengan baik dan melakukan penalaran yang benar. Kecerdasan ini meliputi kepekaan terhadap pola dan hubungan logis, pernyataan dan dalil (jika-maka, sebab-akibat) , fungsi logis dan abstraksi-abstraksi lain. Proses yang digunakan dalam kecerdasan matematis-logis antara lain: kategorisasi, klasifikasi, pengambilan kesimpulan, generalisasi, penghitungan, dan pengujian hipotesis. Kecerdasan ini biasanya dimiliki oleh ahli matematika, insinyur, pekerja keuangan, bankir, ahli statistik, ilmuwan, programmer, perencana, dan sebagainya.



  • Kecerdasan Spasial
Kemampuan mempersepsi dunia spasial-visual secara akurat da mentransformasikan persepsi dunia spasial-visual tersebut. Kecerdasan ini meliputi kepekaan terhadap warna, garis, bentuk, ruang, dan hubungan antar-unsur tersebut. Kecerdasan ini meliputi kemampuan membayangkan, mempresentasikan ide secara visual atau spasial, dan mengorientasikan diri secara tepat dalam matriks spasial. Kecerdasan ini biasanya dimiliki oleh arsitek, dekorator, seniman, inventor, desainer, pelukis, pematung, fotografer, sutradara film, dan sebagainya.

  • Kecerdasan Kinestetis-Jasmani
Keahlian menggunakan seluruh tubuh untuk mengekspresikan ide dan perasaan dan menggunakan tangan untuk mencitakan atau mengubah sesuatu. Kecerdasan ini meliputi kemampuan-kemampuan fisik yang spesifik, seperti koordinasi keseimbangan, ketrampilan, kekuatan, kelenturan, dan kecepatan maupun kemampuan menerima rangsangan dan hal-hal yang berkaitan dengan sentuhan. Kecerdasan ini biasanya dimiliki oleh perajin, mekanik, dokter bedah, pematung, atlet, aktor, penari, dan sebagainya.

  • Kecerdasan Musikal
Kemampuan menangani bentuk-bentuk musikal, dengan cara mempersepsi, membedakan, menggubah, dan mengekspresikan. Kecerdasan ini meliputi kepekaan para irama, pola titinada atau melodi, dan warna nada atau warna suara suatu lagu. Kecerdasan ini biasanya dimiliki oleh: pemain musik, penyanyi, komposer, pembuat efek, penari, dan sebagainya.